Friday 27 February 2009

cadas pangeran

hawe setiawan

tebing ini pun jalan ratapan
beribu kuli dari pedalaman
koloni yang takluk pada kutuk cambuk

di sini garis tangan mengiris hutan
menuang aspal atas reruncing kerakal
merentang jalan darah
—urat nadi sejarah

siapa mengangkut kisah?

prasasti berbelit akar kayu
juga arca di persimpangan itu
warisan para penunggang tandu

peluh martil keluh martir
terpendam jauh di dasar tubir
—kubur peretas jalan
berlumut nisan

2006

Monday 16 February 2009

hutan karet

hawe setiawan

di sisi jalan tepi kota
tapal batas mengelupas
lurus rapat pepohon para
beratus lorong ke kaki langit

pohon-pohon itu dilukai
dilecut matahari ditampar angin
berkali-kali
ceking melengkung punggung
merapuh sebelum rubuh

getah getih meleleh putih
menyusuri tapak golok
detik-detik menitik
sesabar mangkok

2004

Tuesday 10 February 2009

dayang

hawe setiawan

aku terlempar dari rahimmu, nyai
ingin aku menyusup kembali
meringkuk beratus tahun di lindung kahfimu
dan anjing berjaga di mulut gua

nadiku dialiri getihmu, nyai
ingin aku bergelayut lagi
menyadap manis nira payudara purnama
dan musang bulan menebar buah perkawinan

kutampung sungai-sungai yang melata di kaki gunung
dan kayu-kayu kujadikan perahu buat melayarkan rindu
lihatlah, abad-abad silam mau kulipat dalam semalam

tapi kaubakar bukit-bukit timur
tarian api mendahului matahari
menghanguskan mimpi setengah jadi

aku lelaki yang dikalahkan pagi
sia-sia memendam cinta gunung api

2004